Latest News

Wednesday, June 29, 2016

Kalau media sekarang memang sangat susah dipercaya..



Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu..
Kalau media sekarang memang sangat susah dipercaya..
Contoh saja menurut kepribadian saya sendiri..

Media A memberitakan sesuai kenyataan dan terbukti tanpa abal-abal..

Media B memberitakan sesuai judul yg sama dan isi beritanya tidak sesuai dengan berita A (bisa saja dikatakan adanya perubahan sedikit mengenai isi berita tsb)..

Media C memberitakan sesuai isi yg sama dengan berita B, tapi judul berita ada sedikit perubahan yg menunjukan ketidak samaan dengan berita A dan B.. bisa dikatakan berita tsb sedikit ada perubahan judul oleh pihak tertentu..


Source : fb Ronald Kerwenn


Akui Gubernur Paling Bernyali, Ketua PBNU Jadi Pendukung Ahok

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nusron Wahid menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Rabu (30/3/2016). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Akui Gubernur Paling Bernyali, Ketua PBNU Jadi Pendukung Ahok


 Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nusron Wahid mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022. Nusron mengaku sudah menyerahkan fotokopi KTP kepada relawan Teman Ahok.

"Punya teman mau nyalon (cagub) ya pasti sudah (dukung). Saya sudah sudah setor KTP," ujar Nusron di Balai Kota, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Nusron menambahkan warga NU di Jakarta bebas memilih kandidat masing-masing.
Bagi Nusron sejauh ini Ahok yang paling layak memimpin Ibu Kota. Nusron mengagumi kepemimpinan Ahok selama ini.

"Iya dukung kalau bisa maju. Itu urusan temen-teman, ada yang pro dan kontra. Tapi kalau saya senang Pak Ahok karena konkrit nyali berantem sama orang, saya belum tentu punya nyali seperti beliau. Saya termasuk orang berani, tapi nggak punya nyali seperti beliau. Saya menghormati yang punya nyali-nyali bikin perubahan. Nggak benar bilang nggak benar. Aturan ya aturan. Saya cocok itu (sama Ahok)," kata mantan Ketua PB Ansor.
Nusron menceritakan sekarang ini warga Jakarta mulai merasakan mudahnya mengurus proses administrasi seperti KTP. Selain itu juga tidak terlihat lagi bekas gorong-gorong yang mengganggu di sepanjang jalan 
"Saya pernah ngurus KTP cepat jadi. Dulu lambat sekarang cepat. Juga rapi,saya melihat rapih gorong-gorong buntet-buntet itu. Dulu butek," imbuh Nusron.
Nusron mengibaratkan memilih gubernur Jakarta seperti memilih menu makanan. 
"Pokoknya orang cocok yang mau gimana ya pasti milih. Lu mau makan banyak, kaya orang mau milih makan, ada warteg ada restoran padang, ini calonkan banyak disuruh milih. Kita kalau disuruh milih makanan yang mana, pokoknya lidah saya cocok dengan lidahnya Ahok, ibarat makanan gitu aja," kata dia.
http://www.suara.com/news/2016/03/30/213951/akui-gubernur-paling-bernyali-ketua-pbnu-jadi-pendukung-ahok

SUPER TEAM, NOT SUPERMAN



SUPER TEAM, NOT SUPERMAN
Sahabat - lovers or haters - jangan langsung bilang status dan meme ini bentuk dukungan buta saya kepada ketiga pasangan pemimpin tersebut.
Sebagai rakyat saya hanya punya harapan - ketiga pasangan ini menjadi teamwork dahsyat yang menghasilkan sinergi luarbiasa pula bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Lalu ada beberapa pertanyaan : 

1) Apakah hanya perlu ketiga pasangan ini ? No ! Kita perlu sebanyak mungkin pasangan pemimpin dengan kapasitas seperti mereka dan semuanya membentuk teamwork. Ketiga pasangan ini hanya contoh saja, dengan harapan semakin banyak pasangan pemimpin lain berbondong-bondong masuk ke dalam team.
2) Memang harus pasangan ? Iya dong. Kan ada pameo : di balik lelaki sukses, ada perempuan hebat.
3) Memang perlu teamwork ? Mutlak ! Meski jajaran dan dimensi tugasnya beda-beda. Sebab seperti dikatakan Michael Jordan (legenda hidup basket NBA dan dunia) : “ Talent wins the games, but teamwork wins the championship.” Jadi Presiden Jokowi perlu “super team, bukan superman.”

Kalau bukan dukungan, apa dong namanya ? Ya saya menyebutnya sebagai “self fulfilling prophecy” : sebuah harapan (bahkan mendekati ramalan) yang nantinya akan terpenuhi dengan sendirinya. Itu sebabnya saya terus berharap, mengharapkan, yang serba baik positif, hebat pada para pemimpin kita – kecuali yang terbukti busuk.

Tujuan saya : semua harapan itu akan bergelombang sambung menyambung menjadi satu dan pada saatnya “terpenuhi dengan sendirinya” – NKRI YANG GEMAH RIPAH LOH JINAWI, TENTREM KARTORAHARJO – dan keadilan bertebaran di setiap sudut negeri. Untuk itulah bangsa ini perlu SINERGI DARI PARA PEMIMPINNYA.

Siapa mau ikut menitipkan harapannya pada mereka ? Berharaplah yang baik-baik saja dalam hidupmu..
SukaTunjukkan lagi reaksi
Komen
9 Comments
Komen
Rita Devi Tanissan Amin. Semoga dgn dipeloporinya hidup pemimpin yg bersih dan mulia oleh ke 3 pemimpin kita ini maka akan bermunculan nanti pemimpin2 lain untuk memperbaiki citra Indonesia yg 
bermartabat.
SukaBalasan113 jam
SukaBalasan16 jam
Mary Indramulja 3 pasa ngan serasi yg akan memajukan indonesia.selamat berjuang sdr2ku
SukaBalasan115 jam
SukaBalasan6 jam
Djoko SuhonoSaya..ingin..mereka...BISA...membawa bangsa kita,kearah yg lebih baik...itu saja,harapan saya.
SukaBalasan111 jam
SukaBalasan6 jam
Herry Tjahjono Yesssss..(tambahin dikit s nya he he)
SukaBalasan6 jam
SukaBalasan16 jam
Herry Tjahjono Mantapp
SukaBalasan6 jam
Fransisca Yunisha Keren kalau pakar team building sudah bersabda ..ndak ada seng lawan 
Maju terusssss ... 👍👍👍
SukaBalasan14 jam
Herry Tjahjono Ha ha ha bisa aja...ini cuma analisa sintesa fotonyaaaa....tengkiuu...sukses ya bisnis kulinernya
SukaBalasan14 jam